Selasa, 07 Februari 2012

Geo 7 Macam Tenaga Endogen

::MACAM TENAGA ENDOGEN::


a. Tektonisme/Diastropisme : tenaga dari dalam bumi yang dapat menyebabkan terjadinya pergerakan lapisan kerak bumi secara vertikal (naik-turun), horizontal (kiri-kanan), dan retakan. Dibedakan menjadi 2 macam, yaitu epirogenesa dan orogenesa.


1. Epirogenesa : gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Epirogenesis dibagi menjadi dua yaitu

  • Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan
    Epirogenesa positif terjadi di pantai Skandinavia dan pantai Timor
    Epirogenesa positif terjadi di pantai Skandinavia dan pantai Timor

    Epirogenesa negatif, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.

    Epirogenesa negatif terjadi di Teluk Hudson
    Epirogenesa negatif terjadi di Teluk Hudson


2. Orogenesagerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Menimbulkan lipatan dan  patahan.


LIPATAN :


 1. Lipatan tegak ( symmetrical folds ), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
2. Lipatan miring ( asymmetrical fold ), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama
3. Lipatan menutup ( recumbent folds ), terjadi karena tenaga tengensial saja yang bekerja.
4. Lipatan rebah ( overtuned folds ), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah
5. Sesar sungkup ( overthrust ), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.

PATAHAN :
1. Tanah naik ( horst ) yaitu daratan yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah tau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
2. Tanah turun graben atau slenk ) yaitu kenampakan daratan yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.


3. Sesar yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergetar.
4. Blok mountain yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah.














b. Vulkanisme : proses keluarnya cairan magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Proses ini menghasilkan gunung api. Magma adalah batuan cair pijar dalam bumi yang terdiri atas larutan mineral silikat dan gas dengan suhu yang sangat tinggi antara 900-1.100 derajat celsius.

1. Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera, memotong atau menyisip litosfer dan tidak mencapai permukaan bumi.
2. Ekstrusi magma adalah magma yang keluar melalui sebuah saluran magma dan membentuk gunung-gunung , dari ektrusi magma ini akan melahirkan gunung api.
Erupsi menghasilkan tiga macam bentuk gunung api, yaitu :
Gunung api perisai (shield volcano )


Gunung Semeru, contoh gunung api strato (stratovolcano)


Contoh gunung api maar
  • Gunung api perisai : gunung api yang bentuknya seperti perisai atau tameng, terbentuk karena hasil letusan yang berbentuk lelehan lava secara terus menerus. Tidak ada di Indonesia.
  • Gunung api strato : gunung api yang berbentuk kerucut dan berlapis-lapis, terbentuk karena sering kali terjadi letusan dan lelehan yang mengeluarkan lava disertai bahan-bahan yang padat.
  • Gunung api maar : gunung api yang lubang kepundannya berbentuk corong dan dikelilingi dinding-dinding kawah yang tidak tinggi, terjadi akibat letusan yang hanya sekali dan puncak gunungnya terlempar hingga membentuk kawah.
POST VULKANIK
Fenomena yang terjadi apabila gunung api tidak aktif lagi dan padam. Material yang keluar terutama gas dan air panas, misalnya :
1. Fumarol : gas uap air
2. Geyser : air panas yang menyemburkan uap air ke udara secara berkala

c. Seisme/Gempa Bumi : getaran yang dirasakan permukaan bumi akibat adanya kekuatan dari dalam bumi yang terjadi karena aktivitas tektonisme, vulkanisme dan runtuhan bagian lapisan bumi.

Gempa Menurut Letak Terjadinya :
1. Gempa Episentrum yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak / lempeng samudra maupun lempeng benua.
2. Gempa Hiposentrum yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua. 

Gempa hiposentrum dapat dibedakan sebagai berikut: 
  • Gempa dangkal, yaitu gempa gempa yang kedalaman hipsentrum nya kurang dari 60 km
  • Gempa intermediet / menengah yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 - 300 km
  • Gempa dalam yaitu yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km
Seismograf adalah alat untuk mengukur dan mencatat kekuatan gempa bumi
Skala Richter adalah intesitas kekuatan gempa

Gempa berdasarkan faktor penyebabnya dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Gempa Tektonik
yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik ( retakan dan patahan ) secara mendadak hal ini terjadi jika terbentuk patahan-patahan baru atau terjadi pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi.


2. Gempa Vulkanik
Yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi.
3. Gempa Runtuhan atau Terban
Yaitu gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah, karena tidak kuat menahan atap rongga maka terjadilah runtuhan yang akhirnya mengakibatkan gempa.


4. Gempa Buatan
Yaitu gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini adalah gempa yang diakibatkan peledakan bom.

Klasifikasi Skala Gempa Menurut Skala Richter
Klik untuk perbesar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar